TES

Selamat Datang di Blog Sederhana Seputar Traveling di Pulau Sumatera

Minggu, 29 Juni 2014

Pulau Pandang, Wisata Andalan Kabupaten Batubara.

Cuaca di Kabupaten Batubara siang ini cukup terik, namun karna sepanjang perjalanan menuju pulau disuguhi dengan pemandangan indah, cuaca terik seakan tak kami rasakan . Hamparan luas hutan mangrove yang masih alami dengan satwa khas seperti monyet dan burung bangau terdapat di muara sungai ini. Agak ketengah laut mulai ditemukan air laut berwarna hijau kebiruan, dan jika sedang beruntung kita bisa melihat segerombolan lumba-lumba yang sedang berenang.

Sesampainya di Pulau kami langsung memasukkan barang bawaan ke dalam mess, berganti pakaian dan langsung berenang ke laut.

Ada yang mau ikut nyemplung? :3

Setelah lelah berenang, kami memutuskan naik ke atas dan melanjutkan perjalanan ke salah satu bukit di pulau ini. Dimana terdapat batu belah yang menurut penjaga pulau terbentuk akibat adanya petir yang sangat besar dan menghantam batu besar itu sehingga membuat batu menjadi terbelah.

Batu belah ( bentuknya seperti buaya yang membuka mulut)

Pemandangan dari atas bukit batu belah

Keesokan paginya, pukul 06.00 wib kami bergegas untuk tracking ke mercusuar. Udara sejuk dan tanjakan yang curam tak mampu mengalahkan tekad kami untuk sampai ke puncak teratas. Perjalanan menuju mercusuar dapat ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit, medan yang berupa tanjakan cukup ini menyulitkan dan menguras tenaga serta keringat, tapi semua usaha akan terbayar begitu sampai di atas puncak mercusuar.

Pemandangan dari atas mercusuar :)

Puas mengabadikan momen dari atas mercusuar kami pun turun menuju mess, melanjutkan kegiatan dengan snorkling, bermain ayunan dan menikmati indahnya pemandangan laut dari pinggir pantai. Tak terasa sore pun tiba, kami berkemas untuk pulang kembali ke Medan menggunakan kapal nelayan yang sudah berlabuh di pinggir pantai. Sungguh pengalaman yang mengesankan untuk saya, terlebih saya mendapatkan teman-teman baru dari perjalanan kali ini. Semoga perjalanan selanjutnya akan lebih mengesankan ^^

Nah, gimana ? Kalian tertarik untuk merencakan liburan di pulau ini ? Baca beberapa petunjuk ini dulu ya :D

- Salam Traveler -

NOTES :
Ø  Jika anda berangkat dari kota Medan, anda bisa naik transportasi umum seperti : sartika atau putra melayu sampai Pelabuhan Tanjung Tiram dan dilanjutkan dengan naik kapal nelayan. Perjalanan darat menuju pelabuhan dapat ditempuh dengan waktu 4-5 jam dan perjalanan laut sekitar 3-4 jam.
Ø  Penginapan di Pulau Pandang yang tersedia hanya mess navigasi .
Ø  Sama halnya dengan Pulau Berhala, akses menuju Pulau Pandang masih sulit untuk dijelajahi karena biaya kapal penyebrangannya yang cukup mahal dan tidak semua nelayan mau melayani pelancong untuk sampai ke pulau ini. 

Selamat berlibur para petualang sejati, have a nice trip^^





Kamis, 19 Juni 2014

Ekowisata Mangrove Serdang Bedagai


Desa Wisata Mangrove Terpadu “Kampoeng Nipah” merupakan lokasi ekowisata mangrove terpadu pertama di Indonesia dimana terdapat hutan mangrove, pengolahan produk berbahan dasar mangrove, hingga homestay yang dikelola penduduk setempat. Desa Wisata Mangrove ini terletak di desa muara maimbai Kec. Sei Nagalawan Kab. Serdang Bedagai. Lokasi ini dapat ditempuh selama kurang lebih 2 jam dari Kota Medan.

Jalan setapak menuju lokasi



Memasuki desa ini, anda akan menemui masyarakat pesisir yang ramah dan senang bercerita. Hal ini yang membuat saya tak pernah bosan berkunjung ke desa wisata ini. Sesampainya dilokasi, kita akan di pandu oleh guide lokal dan diberi pengarahan mengenai jenis-jenis mangrove, cara menanam mangrove, manfaat mangrove bagi lingkungan serta produk yang dapat diolah menjadi makanan sehat. 

Ada beberapa produk olahan mangrove yang telah diproduksi seperti dodol, keripik  jeruju, teh jeruju dan sirup. Untuk makanan olahan mangrove seperti dodol dan sirup hanya ada pada musim-musim tertentu saja, makanan yang selalu ada adalah olahan dari daun jeruju seperti keripik jeruju dan teh jeruju. Kegiatan wajib yang harus dilakukan dilokasi ini adalah menanam mangrove (one man one tree), bermain canoe, berburu kepiting bakau di kolam lumpur, mencari kepah laut dan hunting sunset.
Foto dulu sebelum menanam mangrove :)


Ayo naik canoe :3

 Setelah lelah bermain canoe dan menanam mangrove, kami dipanggil pengelola desa untuk makan siang. Menu makanan yang ditawarkan pun sangat menggugah selera makan, beragam seafood mulai dari ikan, kepiting, kepah, udang, serta sayuran hijau dan buah-buahan segar memanjakan lidah.

Setelah makan siang dan berisitirahat sebentar, petualangan dimulai kembali dengan memasang perangkap untuk kepiting di kolam tanah. Sambil menunggu kepiting masuk dalam perangkap, kami pun berinisiatif kembali ke tepi pantai mencari  "harta karun".


Pencarian harta karun berupa "kepah "

Saya dapat kepiting :D

Menjelajahi desa wisata ini semakin menyadarkan saya betapa pentingnya menjaga kelestarian alam, terutama daerah pesisir. Satu pohon memang angka yang kecil untuk mengembalikan kelestarian hutan mangrove seperti sedia kala, tetapi jika dilakukan secara berkelanjutan dan dijaga dengan baik, pasti akan sangat berguna dikemudian hari.

Mari bermain lumpur dan tanam mangrove demi penghijauan !


Salam Lestari,

NOTES :
Ø  Desa Wisata Mangrove dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1,5 jam dari Kota Medan dengan menggunakan transportasi umum dan berhenti di Simpang Pantai Klang, Kec. Sei Buluh dan dilanjutkan dengan becak bermotor.
Ø  Terdapat 3 buah homestay disini, jika anda ingin menginap dalam jumlah banyak, silahkan membawa tenda sendiri. 1 homestay berisi 1 kasur ukuran sedang dan satu kipas angin, kamar ini muat untuk 4 orang.

Tulisan ini dimuat di Medan Wisata dan Majalah Mangrove Online Mangrovemagz .




Pulau Berhala, Pesona Surga di Perbatasan Laut Indonesia.

Welcome to Berhala Island

Pulau Berhala adalah sebuah pulau terluar Indonesia yang terletak di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Luas pulau ini hanya berkisar 2,5 km2 . Pulau ini di apit oleh 2 pulau kecil lainnya yang dinamakan Pulau Sokong Kakek dan Pulau Sokong Nenek. Pulau ini dijaga oleh kurang lebih 33 orang marinir dan 1 orang petugas navigasi.

Di Pulau ini banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti snorkeling, diving, sekedar berenang, tracking mercusuar, melihat penangkaran penyu, keliling pulau untuk melihat keindahan pulau dan goa alam yang terdapat di belakang pulau ini. Selain itu, kita juga bisa bermain volley pantai, membuat api unggun dan barbequan pada malam hari. Dan yang paling penting adalah Anda dapat berfoto narsis ditiap sudut pulau ini.




Goa alam di Pulau Berhala

          .
Anak penyu :)

         

Snorkling time

Pulau ini di anugrahi pepohonan rindang, pasir putih, terumbu karang yang indah, serta satwa yang masih alami. Angin sejuk, langit biru dan goresan matahari senja menambah pesona pulau dengan penjagaan ketat ini. Pada malam hari akan terlihat banyak sekali kapal nelayan yang mencari ikan, cahaya kapal menambah keindahan pemandangan malam pulau ini, ditambah dengan kerlap-kerlip plankton yang terbawa ombak sampai ke bibir pantai.   
        
Cahaya plankton pada malam hari :)

 Fasilitas di pulau ini juga sudah cukup memadai, seperti mess marinir (penginapan), toilet, listrik dll. Hanya saja disini tidak ada sinyal provider apapun. Jika Anda berkunjung ke Medan, sempatkan waktu Anda mengunjungi pulau indah kebanggaan Sumatera Utara ini J



- Salam traveler -

NOTES :

Ø  Untuk menuju Pulau Berhala dari kota Medan, Anda bisa naik transportasi umum ke Serdang Bedagai yang ditempuh dengan waktu 2–3 jam. Dari pelabuhan Tanjung Beringin perjalanan dapat dilanjutkan dengan menggunakan kapal nelayan menuju Pulau  dengan waktu tempuh 4-5 jam (jika kondisi cuaca sedang bagus).
Ø  Penginapan yang tersedia hanya mess marinir.
Ø  Jika Anda ingin berlibur ke Pulau ini, hubungi nelayan yang melayani perjalanan kesana minimal seminggu sebelum keberangkatan (karena harus ada surat izin khusus untuk mengunjungi pulau ini).